Sudah tahukah apa bahan pembuat pembalut? Banyak orang mungkin tidak mengetahuinya. Biasanya, pembalut terbuat dari kapas. Namun, selain kapas, ada bahan lain yang bisa berbahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah klorin. Lalu, bagaimana memilih pembalut yang aman?
Saat menggunakan pembalut, pastikan untuk memilih yang bebas dari klorin dan aman. Pembalut yang mengandung klorin dapat berisiko bagi kesehatan.
Apa itu klorin?
Klorin adalah bahan kimia untuk membunuh kuman dan menjernihkan air yang tersedia dalam bentuk gas, cair, dan padat. Bahkan, zat ini juga bisa ditemukan dalam pembalut.
Karena banyak yang khawatir dengan kandungan klorin dalam pembalut, Kementerian Kesehatan telah mengklarifikasi bahwa pembalut yang sudah mendapatkan izin edar memiliki kadar klorin dalam batas aman.
Bahaya klorin dalam pembalut
Kandungan klorin dalam pembalut berguna untuk memutihkan serat agar terlihat bersih dan steril. Proses pemutihan serat dengan klorin dapat menimbulkan bahaya karena menghasilkan dioksin yang sangat beracun. Meskipun kadarnya cukup rendah, efeknya dapat terakumulasi dan tersimpan dalam tubuh hingga 20 tahun sehingga berpotensi menimbulkan efek negatif.
Paparan dioksin dapat menyebabkan radang panggul, endometriosis, dan gangguan hormon. Menurut berbagai sumber kesehatan, klorin juga berpotensi membahayakan jika terkena kulit dalam jumlah banyak.
Klorin dalam pembalut bisa menyebabkan iritasi kulit, dengan reaksi alergi seperti gatal dan kemerahan. Selain itu, paparan klorin juga bisa menyebabkan ruam dan kulit bersisik.
Tips memilih pembalut yang aman
Memilih pembalut yang aman dari klorin adalah langkah tepat untuk mencegah risiko kesehatan di masa mendatang. Berikut beberapa tips memilih pembalut yang aman:
1. Pilih pembalut yang belum kedaluwarsa.
2. Gunakan pembalut dengan daya serap baik dan sesuai dengan jumlah darah yang keluar saat haid.
3. Hindari pembalut yang mengandung parfum, terutama jika memiliki kulit sensitif.
4. Pilih pembalut yang bebas klorin, karena klorin dapat menyebabkan iritasi dan, dalam jangka panjang, dapat memicu kanker.
5. Baca bahan yang terkandung dalam pembalut dan hindari yang mengandung pewangi, pestisida, atau pewarna.
6. Selalu ganti pembalut, terutama saat darah yang keluar banyak, untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Kebiasaan yang perlu dihindari saat menggunakan pembalut
Selain memilih pembalut yang aman, hindari kebiasaan berikut:
1. Menggunakan pembalut yang sudah lama tersimpan karena bisa menyerap kotoran di sekitarnya.
2. Tidak mengganti pembalut secara teratur. Gantilah pembalut setiap beberapa jam sesuai dengan jumlah darah yang keluar.
3. Membuang pembalut ke toilet karena bisa menyebabkan toilet tersumbat.
4. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang pembalut.
Setelah memahami bahaya klorin dalam pembalut, sebaiknya hindari pembalut yang mengandung zat tersebut. Jika mengalami reaksi alergi atau gejala lainnya akibat klorin, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Nah, kalau tak mau repot mencari pembalut yang cocok, cobalah pembalut organik bebas klorin yang aman untuk kulit dan tidak menimbulkan iritasi, seperti pembalut Yoona.
Cobalah pembalut organik Yoona sekarang dan nikmati berbagai promo menarik di www.yoona.id/shop. Jangan lewatkan juga informasi seputar kesehatan wanita di www.yoona.id/blog.