Terra Drone dan Universitas Gajah Mada Manfaatkan Drone Lidar untuk Survei Longsor

Terra Drone Indonesia bersama Laboratorium Geomorfologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada berkolaborasi untuk melakukan survei dan penelitian untuk identifikasi morfologi longsor di daerah rawan longsor di Dusun Kalisari, Desa Margoyoso, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Terra Drone Indonesia bersama Laboratorium Geomorfologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada berkolaborasi untuk melakukan survei dan penelitian untuk identifikasi morfologi longsor di daerah rawan longsor di Dusun Kalisari, Desa Margoyoso, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dusun Kalisari menjadi perhatian banyak pihak dikarenakan sering terjadi pergerakan tanah hingga longsor, hal tersebut menjadi latar belakang dilakukannya penelitian untuk meningkatkan upaya deteksi dini (early warning system) longsor.

Dalam penelitian ini, Terra Drone menggunakan teknologi drone Light Detection and Ranging (LiDAR) dan global navigation satellite system (GNSS) untuk membantu pengambilan data area yang tertutup vegetasi rapat. Sebelumnya teknologi drone sudah digunakan untuk melihat pergerakan tanah di Kalisari pada tahun 2015, 2018 dan 2020, namun hanya menggunakan kamera foto dan model fotogrametri sehingga tidak dapat mengidentifikasi area yang tertutup vegetasi.

Baca Juga  Aplikator Kaca Terbaik: Pilih yang Tepat, Hindari Kesalahan Fatal!

Penggunaan teknologi drone LiDAR yang bekerja menggunakan sensor laser dapat menembus vegetasi rapat, sehingga dapat menghasilkan data model 3 Dimensi berupa point cloud yang menggambarkan kondisi tanah di bawah tutupan vegetasi. Penggunaan LiDAR bernama Terra Lidar One, dapat menghasilkan kerapatan data yang tinggi, sangat memudahkan dalam identifikasi elemen morfologi longsor, seperti bentuk lereng, penampakan retakan, hingga erosi. Data tersebut efektif untuk mengidentifikasi potensi bahaya longsor dan merumuskan strategi mitigasi yang lebih tepat. Terlebih penggunaan drone LiDAR ini membuat identifikasi area rawan yang sulit dijangkau dapat terpetakan dengan mudah. 

Hasil data LiDAR di area vegetasi padat

Selain menggunakan teknologi drone, Laboratorium Geomorfologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada juga melakukan observasi material seperti pengambilan sampel tanah dan batuan, serta survei geolistrik. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam pemahaman lebih mendalam mengenai karakteristik material di sekitar area Kalisari.

Baca Juga  Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas, Jangan Diabaikan!

Michael Wisnu Wardana selaku Managing Director Terra Drone Indonesia mengungkapkan “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan UGM terkait penggunaan teknologi drone LiDAR dalam survei geomorfologi longsor ini, hal ini  membuktikan kemajuan signifikan dalam penelitian bencana alam. Inovasi ini tidak hanya mempermudah identifikasi potensi bahaya, tetapi juga memberikan keunggulan dalam penyusunan rencana mitigasi. Kita perlu terus mendukung pengembangan penelitian dan berharap bisa diaplikasi di area rawan longsor lain ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana.”

Bencana longsor telah menjadi permasalahan serius di Indonesia, menempati posisi kedua dalam bencana yang sering terjadi dalam sepuluh tahun terakhir. Sebanyak 4656 kejadian tercatat dari tahun 2018 hingga 2023 ini, dengan kerugian material yang signifikan dan mengakibatkan korban jiwa. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan mitigasi menjadi sangat krusial untuk meminimalkan dampak bencana ini. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penelitian dan aplikasi teknologi terus berkembang untuk menjadikan Indonesia lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bencana longsor di masa depan.

Baca Juga  Kembalinya Gameplay MMORPG Klasik dengan Sentuhan Modern Bersama Collector-X

Kunjungi www.terra-drone.co.id untuk mendapatkan pengetahuan lebih lanjut dan informasi berbagai jenis drone untuk berbagai industri, termasuk manajemen risiko bencana.